MediaNanggroe.com, Banda Aceh – Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Aceh, Kombes Winardy, akan memberi atensi terhadap dugaan Bimtek fiktif pada Dinas Koperasi UKM Aceh. “Kita akan lakukan penelitian terhadap kasus ini. Kalau ditemukan indikasi korupsi akan kita teruskan,” ujarnya menjawab KabarAktual.id, Jumat (10/2/2023) sore.
Mantan Kabid Humas Polda Aceh itu menegaskan, sebagai penegak hukum pihaknya pasti akan menindaklanjuti setiap kasus yang memiliki indikasi hukum. Karena itu, kata dia, kepolisian selalu membuka pintu kepada berbagai elemen masyarakat seperti LSM dan pers untuk menyampaikan informasi terkait dugaan tindak pidana.
Sama seperti kasus lainnya, sambung Winardy, untuk kasus Bimtek yang diduga fiktif pada Dinas Koperasi dan UKM juga akan diperlakukan sama. Ia akan melakukan pendekatan yang sama, dimulai dengan penelitian kemudian penyelidikan. “Kalau memang ada indikasi tindak pidana pasti akan naik ke tahap berikutnya,” ujar perwira Polda Aceh ini usai konferensi pers terkait tiga kasus korupsi di Aceh.
Sore itu, di depan puluhan wartawan media cetak, elektronik dan media siber, ia membeberkan perkembangan kasus korupsi proyek bantuan beasiswa pada BPSDM Aceh, dugaan korupsi proyek pengadaan wastafel Disdik Aceh, dan kasus korupsi rumah sakit regional di Takengon. Kecuali kasus wastafel, pihak Polda telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka.
Mereview pemberitaan media sebelumnya, Dinas Koperasi dan UKM Aceh pada tahun 2022 melaksanakan sejumlah kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) dengan sasaran pelaku usaha pemula dalam berbagai bidang. Salah satu kegiatan Bimtek dilaksanakan di sebuah hotel kawasan Kampung Baru, Banda Aceh, diduga fiktif.
Berdasarkan informasi dan pemantauan lapangan diketahui, bahwa kegiatan yang harusnya dilaksanakan selama 4 hari hanya dilangsungkan 1 hari. Kecuali itu, peserta yang seharusnya pelaku usaha dari Kabupaten Bireuen digantikan dengan masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar.
Belakangan secara tidak sengaja, dikatahui, bahwa kegiatan yang diduga fiktif itu telah diulang dengan lokasi pelaksanaan di Bireuen. “Tempat di hotel Purnama Bireuen,” ujar Doni, PPTK Bimtek Dinas Koperasi UKM Aceh kepada KabarAktual.id beberapa waktu lalu.
Selain Bimtek untuk pelaku usaha makanan olahan yang telah ulang, sebelumnya, instansi itu juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang sama untuk jenis usaha lainnya. Kata sumber media ini, pola pelaksanaannya tetap sama. Yakni, peserta kegiatan tidak didatangkan dari daerah yang menjadi sasaran Bimtek, tapi diganti dengan masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar.[]
Discussion about this post