Menjadi diri yang autentik adalah konsep yang sering kita dengar dalam perbincangan tentang pengembangan diri dan kesejahteraan mental. Namun,dalam dunia yang semakin terhubung dan penuh dengan pengaruh eskternal,menjadi diri sendiri sering kali terasa lebih sulit daripada yang
kita bayangkan.Tekanan dari lingkungan sosial,norma budaya,dan harapan orang lain sering kali membuat kita berusaha untuk menjadi sesuatu yang bukan dari diri kita, hanya agar diterima atau di akui.
Diri yang autentik adalah cerminan dari kejujuran terhadap diri sendiri, keberanian untuk menjadi diri yang sesungguhnya, serta integritas dalam bertindak dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dalam dunia yang terus berubah, memiliki keaslian diri sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan emosional dan menjaga kesehatan mental.
Menjadi diri yang autentik di tengah tekanan sosial tidak berarti menolak perubahan atau
perkembangan.Tentu, proses ini bukanlah hal yang mudah. Sering kali, kita harus menghadapi ketakutan akan penilaian orang lain atau rasa takut akan ditinggalkan jika kita tidak mengikuti arus.
Keberanian untuk menjadi autentik adalah bentuk pemberontakan terhadap dunia yang terus menuntut kesempurnaan yang sering kali tidak realistis. Ketika kita memilih untuk menjadi diri sendiri, kita bukan hanya memberi contoh bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama, tetapi juga membuka ruang untuk pertumbuhan dan kebahagiaan yang lebih dalam.
Diri yang autentik adalah fondasi dari kehidupan yang sehat dan bermakna. Meskipun dunia di sekitar kita sering kali menuntut untuk menyesuaikan diri, hanya dengan menjadi diri sendiri kita bisa merasakan kebebasan sejati. Keberanian untuk menjadi autentik membuka jalan bagi hidup yang lebih damai, hubungan yang lebih tulus, dan kepuasan hidup yang lebih dalam. Karena pada akhirnya, hidup yang autentik adalah hidup yang paling layak dijalani
Penulis : Merin Putri Nosadi
Mahasiswa: universitas serambi Mekkah
Discussion about this post