Hal ini disampaikannya pada acara Webinar merajut Nusantara dengan tema “Masyarakat Aceh Cakap Hadapi Digitalisasi, Kini dan Nanti” yang diselenggarakan secara virtual pada Senin (26/6/2023).
Menurut TRH, pemanfaatan internet di Indonesia sudah lebih dari sekedar alat atau sarana hiburan semata. Ia telah lebih jauh masuk dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk akses sosial media, informasi dan berita, kegiatan kerja, transaksi online, layanan keuangan, maupun konektivitas antara manusia dan mesin.
“Situasi ini mewajibkan kita menjadi warga digital yang wajib memiliki kemampuan dan menguasai penggunaan teknologi teranyar dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Sehingga terwujudnya masyarakat yang cakap digital yang akrab dengan perkembangan terkini,” ujar Anggota DPR-RI asal Aceh itu.
TRH menekankan pentingnya literasi dan kecakapan digital bagi generasi muda Aceh sebagai jantung bagi perkembangan ekosistem digital Aceh kedepannya. Ia berharap generasi Aceh tidak hanya menjadi konsumen produk digital, namun juga mampu menciptakan karya-karya digital yang bermutu dan bersaing secara nasional maupun global.
“Banyak hal di Aceh yang dapat dioptimalkan, misalnya digitalisasi kuliner, kerajinan tangan, budaya dan karya lainnya yang tentu harus menjunjung tinggi nilai-nilai ke acehan atau kearifan lokal dan harus didukung dengan kreatifitas dalam mengembangkan narasi, cerita dan perspektif kita dalam kemasan keistimewaan Aceh. Kolaborasi kecakapan digital dan keistimewaan Aceh dalam bentuk kearifan lokal akan menghasilkan karya yang berdaya saing tinggi,” tutur TRH.
Menurut Sekjen DPP Partai Demokrat itu, kolaborasi kecakapan digital dan keistimewaan Aceh dalam bentuk kearifan lokal akan menghasilkan karya yang berdaya saing tinggi.
“Semoga upaya-upaya ini dapat terus kita tingkatkan dan diperluas sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Aceh dalam memasuki era digital,” pungkas TRH.
Discussion about this post