MediaNanggroe.com, Pidie Jaya – Untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan khususnya pelayanan persalinan kepada peserta JKN, BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh mengadakan pertemuan dengan Unsur Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, Ketua Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pidie Jaya, Bidan Puskemas di Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Klinik Pratama dan Unsur Rumah Sakit di Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu (22/2) di Pidie Jaya.
Kegiatan pertemuan tersebut membahas tentang optimalisasi pelayanan persalinan di Wilayah Kabupaten Pidie Jaya dengan disiplin mengisi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA ini sendiri merupakan buku berisi lembar informasi dan catatan pelayanan kesehatan serta catatan khusus bilamana ada kelainan pada ibu selama hamil, bersalin sampai nifas serta pada anak (janin, bayi baru lahir, bayi dan anak sampai usia 6 tahun).
“Pelayanan KIA yang berkualitas dengan peningkatan penggunaan buku KIA dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sasaran langsung dari buku KIA ini adalah bagi ibu dan anak, sasaran lainnya yaitu bagi keluarga/suami, petugas kesehatan dan kader/masyarakat. Sedangkan tempat penggunaan buku KIA yaitu di rumah sakit/klinik swasta, puskesmas/pustu/polindes, posyandu, kelas ibu hamil/kelas ibu balita dan di rumah untuk dibaca dan dilaksanakan oleh ibu dan keluarga,” jelas Nutrisionis Ahli Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, Ratna Juwita dalam paparan materinya.
Disela-sela paparan materinya, Ratna menyampaikan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan Buku KIA ini tentunya butuh peran dari berbagai pihak antara lain perlunya peran orang tua antara lain dengan membawa balita secara rutin ke Posyandu kemudian membawa ke Puskesmas jika perlu rujukan, selanjutnya menggunakan Buku KIA serta memahami dan menerapkan isinya dan Mengikuti kelas ibu balita/kelas parenting. Harapan terakhir menurut Ratna terhadap orang tua yaitu memberi asupan gizi seimbang serta memantau tumbuh kembang anak menggunakan Buku KIA.
“Peran selanjutnya adalah peran dari tenaga medis dalam penggunaan Buku KIA dengan menginformasikan dan melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan mencatat setiap pelayanan yang diberikan dengan baik dan benar sejak ibu hamil sampai anak usia 6 tahun pada Buku KIA. Sedangkan peran dari rumah sakit antara lain terlibat sebagai bagian dari jejaring KIA di tingkat Kab/Kota serta kesiapan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk kasus rujukan ibu dan anak,” ungkap Ratna.
Sementara itu, Pejabat Pengganti Sementara (Pps) Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Kahar Muzakar mengatakan Buku KIA harus dibaca dan dimengerti ibu dan keluarga serta ditunjukkan pada petugas kesehatan dimanapun pelayanan kesehatan diberikan untuk dicatatkan rencana tindakan yang akan diberikan. Kahar menjelaskan, informasi tentang kesehatan dan catatan khusus bilamana ada kelainan pada ibu hamil dan rencana bersalin harus dicatat pada Buku KIA.
“Petugas Kesehatan di Fasilitas Kesehatan (faskes) bertugas melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada ibu/keluarga dan mengisi lembar catatan ringkasan hasil pelayanan dan. Semua data pelayanan tersebut akan terdata dalam Buku KIA dan dapat dipakai sebagai tindak lanjut kedepan agar pengelolaan pelayanan Ibu hamil lebih optimal,” jelas Kahar.
Lebih rinci Kahar mengatakan dengan adanya pemantauan kehamilan dan persalinan yang kemudian tercatat serta terpadu, maka dapat menjembatani antara pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
“Untuk diketahui jumlah persalinan di Kabupaten Pidie Jaya sampai dengan November 2022 adalah sebesar 12.379 kasus dengan rincian persalinan normal sebesar 10.205 kasus dan persalinan Sectio Caesarea (SC) sebesar 2.174 kasus atau masing-masing sebesar 82,4% dan 17,6%,” ungkap Kahar.(rq)
Discussion about this post