MediaNanggroe.com, Pidie – Masyarakat Pidie mendukung pembangunan jalan baru antara Geumpang ke Pameu. Untuk mempersingkat jarak tempuh dari Geumpang, Pidie ke Pameu, Aceh Tengah.
Namun, pembangunan ruas jalan ini dipacu dan diawasi dari dampak lingkungan di sekitar hutan lindung sekitarnya.
Jalur ini telah membukan lahan baru sebelumnya hutan belantara menjadi jalan yang akan menjadi jalan hitam Pasalnya ruas jalan itu sebagai penghubung makin dekatnya jalur antara Pidie ke dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Pembangunan ruas jalan nasional Geumpang-Pameu besar sekali manfaat bagi masyarakat Aceh terutama Kabupaten Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Barat.
Ketua FM-Geuma Bahktiar yusuf, ruas jalan ini dapat membuka daerah-daerah terisolir seperti Kecamatan Geumpang, Mane, Pameu, dan Sungai Mas yang berada di dalam kawasan hutan jauh dari Ibu Kota Kabupaten. Rabu (9/2/2022).
Menurutnya, satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Geumpang dan Mane dengan Ibu Kota Kabupaten adalah jalan Beureunun-Meulaboh yang juga rawan dari longsor.
Kalau saja jembatan Cot Kuala itu putus karena bencana alam warga Geumpang Mane akan terputus aksesnya ke Ibu Kota kabupaten.
Pengalaman dari Bencana Tsunami Aceh 2004 yang meluluh lantakkan ujung pulau sumatera, warga barat selatan aceh terputus akses ke ibu kota provinsi.
Saat itu jalan Meulaboh-Geumpang dalam kondisi rusak parah dan ditutupi semak belukar menjadi jalan alternatif bagi warga barat selatan ke Banda Aceh juga sebaliknya.
Dengan di bangunnya jalan Geumpang-Pameu itu sudah membebaskan Kami terutama warga Geumpang dan Mane dari terisolir.
Pembangunan jalan Geumpang-Pameu tersebut sudah menjadi dambaan masyarakat Geumpang dan Pameu dari 20 tahun yang lalu. Empat kali gonta ganti Gubernur tidak pernah terwujud.
“Syukur Alhamdulillah kini impian masyarakat Geumpang dan Pameu jadi kenyataan. Pembangunan jalan ini juga akan memperlancar dan menambah sarana transportasi lintas tengah Aceh,” katanya.
Selama ini masyarakat Pidie yang hendak ke Takengon harus menempuh jarak sekitar 345 KM dari Kota Sigli. Jika jalan Geumpang-Pameu nanti tembus perjalanan dari kota Sigli-Takengon akan mempersingkat.
Manfaat lain yang akan di rasakan warga adalah pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat aceh terutama Pidie, Takengon, dan Meulaboh akan terwujud karena sarana transportasi sudah lancar.
Dampak dari pembukaan jalan tersebut juga ada, setelah jalan itu nanti jadi bakal ada penebangan liar oleh warga atau oknum untuk pembukaan kebun atau bangunan.
Tapi itu dapat di batasi, di situlah peran pemerintah lewat dinas kehutanan dan lembaga peduli lingkungan. Jalan Geumpang-Pameu bukanlah hal yang baru, dari masa penjajahan Belanda dulu jalan itu sudah mulai ada pembangunannya.
Kalau dilihat dari sepanjang perjalanan gampong Pulolhoih-Lanjeu itu ada bekas jalan Gajah peninggalan Belanda. Di tempat terpisah, Saiful Zuhri, seorang warga Geumpang juga mengapresiasikan jika jalan Pameu ke Geumpang tuntas.
“Kita harapkan supaya diawasi pembangunan sehingga jalur ini bisa dibangun maksimal”. Adanya jalan itu akan membuka lahan ekonomi bagi masyarakat setempat khususnya Pameu dan Geumpang. (MC Pidie/toeb)
Discussion about this post