MediaNanggroe, Aceh Besar, 18-19 Juli 2024 – Universitas Syiah Kuala kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG). Kegiatan yang bertajuk “Peningkatan Potensi Ekonomi Kreatif Kelompok Wanita Tani Ingin Maju Melalui Pelatihan serta Pembuatan Biosaka, Kompos, dan Biochar” dilaksanakan di Desa Cot Masam, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini melibatkan 40 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) “Ingin Maju”, yang diketuai oleh Nurbaiti.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Ir. Muyassir, M.P dengan anggota tim pengabdian Dr. Ir. Yadi Jufri, M.P dan Ir. Manfarizah, M.Si. Pelatihan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 18 hingga 19 Juli 2024, dengan sesi praktek yang akan berlanjut hingga November 2024.
PKMBP-TTG ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota KWT dan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tepat guna seperti pembuatan kompos, MOL (Mikro Organisme Lokal), biochar, dan biosaka. Melalui pelatihan ini, diharapkan anggota KWT dapat memanfaatkan limbah pertanian dan sampah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, serta menggunakan kompos, MOL, biochar, dan biosaka sebagai pupuk ramah lingkungan yang dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis pertanian. Dengan memanfaatkan produk-produk ramah lingkungan ini, anggota KWT “Ingin Maju” diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan yang mahal dan sulit didapat, serta mendorong tumbuhnya industri rumah tangga berbasis pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PTNBH Universitas Syiah Kuala sebagai sumber dana, serta diharapkan dapat memberikan umpan balik bagi pengembangan relevansi pendidikan di Fakultas Pertanian di masa mendatang. Melalui kegiatan ini, Universitas Syiah Kuala tidak hanya berperan dalam peningkatan kapasitas masyarakat, tetapi juga dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik, mewujudkan kampung yang sadar lingkungan, dan memajukan ekonomi kreatif berbasis pertanian.
Discussion about this post