“Saya berharap BLT BBM ini digunakan memang untuk mendukung kenaikan-kenaikan harga, jadi bukan untuk rokok, bukan untuk yang lainnya,” kata Mensos Risma.
Mensos Risma meminta agar para penerima benar-benar menggunakan BLT BBM tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang bermanfaat.
“Supaya mereka tidak kekurangan gizi dan sebagainya, terutama yang ada anak-anak,” katanya.
Mensos Risma menambahkan, penyaluran BLT pengalihan subsidi BBM di wilayah Aceh rata-rata sudah tercapai di atas 90 persen.
“Per hari ini saya lihat datanya di Kota Banda Aceh 88,65 persen, Aceh Jaya baru 60 persen, (daerah) lainnya di atas 90 persen semua, hanya dua ini saja,” kata Mensos Risma.
Saat ini, setiap KPM langsung menerima Rp300 ribu untuk September dan Oktober. Kemudian ditambah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako sebesar Rp200 ribu.
“Jadi mereka rata-rata menerima Rp500 ribu. Nanti dua bulan lagi akan diterima bulan Desember. Untuk Aceh target penyaluran hari Minggu ini sudah selesai,” katanya.
Penyaluran BLT senilai Rp150 ribu per bulan per KPM selama empat bulan. Pencairan dilakukan dalam dua tahap, yang akan ditambahkan baik untuk penerima manfaat manfaat program keluarga harapan (PKH) dan BPNT.
Di Aceh, penerima manfaat BLT pengalihan subsidi BBM sejumlah 516.197 KPM yang tersebar seluruh kabupaten/kota.
Discussion about this post