MediaNanggroe.com, Jakarta – PT Brantas Abipraya (Persero) menargetkan pembangunan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara rampung tahun depan. Bendungan yang memiliki fungsi untuk menampung air dari Sungai Krueng Keureuto ini memiliki progres pengerjaan 65,63% saat ini.
“Bendungan Keureuto berkapasitas tampung 215,94 juta per meter kubik serta memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta meter kubik, jadi nantinya bendungan ini mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di kawasan Aceh Utara,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2022).
Anas menjelaskan yang masuk proyek strategis nasional (PSN) ini juga akan difungsikan untuk menyediakan air irigasi yang mampu mengairi lahan seluas 9.420 hektare. Sebab bendungan ini nantinya akan menyediakan air baku dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat di sekitar Bendungan.
Tak hanya itu, bendungan terbesar di Sumatera ini pun nantinya akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 6,34 MW. Diharapkan dengan adanya bendungan ini dapat turut menyokong produktivitas irigasi di Aceh Utara dan sekitar.
Anas menjelaskan sebagai BUMN di bidang infrastruktur, Brantas Abipraya juga sedang merampungkan beberapa proyek bendungan dan irigasi di berbagai wilayah Indonesia. Di antaranya Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan bendungan penopang air baku dan ketahanan pangan di IKN, Kalimantan Timur, bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.
Bendungan-bendungan yang dibangun tentu tak hanya memberi nilai tambah untuk daerah sekitarnya tetapi juga menjadi jawaban dari tantangan perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Seperti ini terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan banjir.
Tak hanya membesut bendungan-bendungan dengan infrastruktur yang unggul, lewat anak usahanya yaitu Brantas Energi, Brantas Abipraya turut mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui pembangunan dan pengoperasian beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Pembangunan bendungan dan pembangkit listrik menjadi sangat penting, ini pun merupakan komitmen Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global,” ujarnya.
“Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Anas.
Discussion about this post