MediaNanggroe.com, Banda Aceh –Oknum Lemang Trieng Diduga Rusak Pipa Saluran Air, Taman Hidroponik Gampong Kampung Baru Terancam Mati
Warga Lapor Polisi
Banda Aceh – Meski telihat aman dan nyaman, ternyata kondisi di Gampong Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh tidak baik-baik saja.
Pasalnya, pipa saluran untuk mengalirkan air ke tanaman hidroponik milik warga yang lokasinya berseblahan dengan Kantor Gechik (kepala desa) disana segaja dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab agar tanaman itu mati. Ada-ada saja ya!
Kejadian itu diketahui setelah pekerja mendapati instalasi hidroponik tidak lagi teraliri air. Setelah dicek ternyata pipa penghubung dari mesin pompa air telah putus.
“Kelihatanya memang segaja dihantam dengan benda keras supaya pipa putus. Kami tau oknum yang merusak. Tapi karena tidak ada bukti maka menamakan oknum Lemang Trieng,” sebut Suryadi Aree, Sekretaris Pengelola Tanaman Hidroponik Gampong Kampung Baru pada media ini, Jumat 5 Januari 2024.
“Apa maksudnya?” kejar media ini.”Oknum yang bersembungi dibalik tangan-tangan kekuasaan,artinya ada bos yang menyuruh,” ucap Suryadi sambil tertawa lepas.
Suryadi menduga tujuan oknum Lemang Trieng merusak instalasi air supaya tanaman selada yang dibudidayakan warga secara hidroponik mati sehingga gagal panen.
“Karena 5 jam saja tidak mengalir air, tanaman bisa mati. Jadi tujuan oknum itu memang supaya tanaman milik warga ini mati sebelum dipanen,” sebut Suryadi.
Selain itu, Suryadi menduga pengrusakan itu segaja dilakukan untuk agar program pangan yang dikerjakan masyarakat akan gagal panen, mengingat masa panen tanaman selada tinggal satu minggu lagi.
Ceritanya begini. Program pusat bahwa setiap Gampong dibolehkan membuat program untuk ketahanan pangan yang bersumber anggarannya dari dana desa.
Di Gampong Kampung Baru sendiri, tahun 2022 lalu telah dianggarkan dana untuk pemeliharaan lele dari dana desa. Namun, program tersebut tidak berhasil karena bibit lele mati sebelum masa panen.
“Kami mengutuk keras pengrusakan ini dan kami menduga, oknum Lemang Trieng ini sengaja merusak pipa air agar tanaman selada ini juga mati,” ucap Pemilik Toko Tarina Jaya Mukena itu.
Padahal menurut Suryadi tujuan pihaknya membudidaya tanaman selada dengan konsep hidroponik karena tingginya permintaan di Kota Banda Aceh, selain itu harga jualnya juga sangat bagus. Ia menargetkan dalam satu kali panen, pihaknya akan memperoleh keuntungan bersih sekitar Rp. 10 hingga 15 Juta rupiah.
“Karena jumlahnya 3000 pot, kalau satu pot itu bisa menghasilkan 1 kg dikalikan Rp.10 ribu sehingga sekali panen bisa meraup Rp.30 juta, tentunya setelah kita potong bibit dan operasional, kita menargetkan keuntungan bersih sekitar Rp.10-15 juta,” ucap Suryadi.
Uang tersebut nantinya setelah disisihkan untuk modal bibit, selebihnya akan dibagikan secara cuma-cuma untuk warga miskin di Gampong Kampung Baru.
“Itukan modal awalnya saja yang besar, karena harus kita buat berbentuk bangunan beratap dan alat hidroponik. Setelah itu, tinggal untuk beli bibit saja. Jadi, program ini sangat bagus untuk pemberdayaan ekonomi warga,” sebutnya. “Tapi ada onkum lemang Trieng yang iri,” sambung Suaryadi.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku telah membuat laporan pada Polsek Baiturrahman. Ia berharap, pihak Polsek menindaklanjuti laporan tersebut dan memproses mereka yang terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun, beberapa kemudian personil dari Bhabinkamtibmas turun langsung dan memilih memperbaiki pipa tersebut dengan alasan untuk menjaga kondusivitas warga agar kejadian ini tidak melebar kemana-mana.
“Tujuan laporan itu supaya memberikan efek jera Supaya kedepan tidak lagi seperti ini, kalau tidak diproses saya yakin akan terjadi lagi. Karena di Gampong Kampung Baru ini banyak orang yang bermental pecundang,” tegas Suryadi.
Discussion about this post