MediaNanggroe.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong implementasi teknologi 5G dalam mendukung kota cerdas atau Smart City di Indonesia karena berpotensi mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp 2.800 triliun pada 2030 mendatang.
“(Berdasarkan riset Institut Teknologi Bandung) Perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 Triliun atau setara dengan 9,5 persen dari total PDB pada tahun 2030. Angka tersebut bahkan berpotensi melonjak menjadi Rp3.500 Triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada tahun 2035,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen PPI Kominfo), Wayan Toni Supriyanto, dalam Seminar Journey to 5G Smart City di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023).
Dirjen Wayan Toni mengatakan, pengembangan layanan 5G akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat dan industri di Indonesia.
Pada bidang layanan komunikasi, teknologi 5G memiliki kemampuan konektivitas throughput lebih cepat, latensi lebih rendah dan jumlah koneksi sensor yang lebih massif sehingga bisa menghubungkan jutaan perangkat berteknologi Internet of Things (IoT), Virtual Reallity (VR), dan Artificial Intelligence (AI).
“Kemampuan 5G tersebut memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, khususnya pada era 4.0 sekarang ini baik untuk sektor industri, kesehatan, transportasi, pariwisata maupun Smart City,” jelas Wayan Toni.
Di Indonesia, lanjutnya, jaringan 5G telah beroperasi secara komersial sejak 2021 dan saat ini, layanan teknologi tersebut sudah tersedia di wilayah Jabodetabek, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Batam, Denpasar, dan Balikpapan.
Dengan mulai banyaknya daerah mengimplementasikannya, teknologi 5G diharapkan menjadi pendorong sektor vertikal sebagai enabler yang berdampak pada pertumbuhan PDB Nasional.
“Baik untuk sektor industri manufaktur, kawasan industri, industri pertambangan, industri minyak dan gas bumi, industri pariwisata dan ekonomi kreatif maupun pada implementasi smart city yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,” tuturnya.
Menurut Wayan Toni, Kementerian Kominfo telah mengupayakan kehadiran lebih banyak Smart City di Indonesia pada 2024 melalui Gerakan Menuju Smart City dengan target 150 kabupaten dan kota terafiliasi untuk penerapan kota cerdas itu.
Saat ini, 5G Smart City baru diimplementasikan di Kota Surakarta untuk keperluan Smart Kampung dan layanan pengaduan masyarakat
“Dengan kehadiran teknologi 5G ini diharapkan dapat membantu percepatan program Smart City di Indonesia.,” kata Dirjen PPI Kominfo menandaskan.
Seminar ini turut dihadiri Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari; Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta, Heny Ermawati; perwakilan narasumber, asosiasi, dan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler serta perwakilan dari 28 satuan kerja perangkat daerah dari 23 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia.
Discussion about this post