MediaNnaggroe.com, Banda Aceh – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah, mengajak seluruh elemen masyarakat di Aceh memperkuat tekad dan komitmen untuk melahirkan generasi muda Aceh yang cakap, religius, kreatif, inovatif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter ke-Aceh-an yang berlandaskan Islam.
“Dengan adanya generasi muda yang berkualitas tersebut, mereka akan mampu membawa perubahan untuk kemajuan Aceh di masa yang akan datang,” kata Bustami saat memberikan sambutan dalam upacara Hari Pendidikan Daerah ke-64, yang dilangsungkan di Lapangan Tugu Darussalam, Sabtu 2 Desember 2023.
Peringatan Hari Pendidikan Aceh ke-64 tahun 2023 ini mengangkat tema: Bergerak Maju untuk Pendidikan Aceh yang Lebih Baik. Peserta upacara adalah para siswa dari beberapa sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar, perwakilan mahasiswa, dan para Aparatur Sipil Negara.
Sekda mengatakan, perjalanan mendidik anak bangsa merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang, melelahkan dan bahkan tiada akhirnya. Karena itu, momentum peringatan Hari Pendidikan Aceh harus dijadikan sebagai suatu kesempatan untuk menoleh sejenak ke belakang, dan melihat sejauh mana kendala dan tantangan yang ada, serta pencapaian pembangunan di sektor pendidikan yang telah diraih selama ini. Langkah tersebut sebagai bentuk evaluasi terhadap apa saja yang sudah dilakukan, dan apa yang perlu diperbaiki untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.
“Saya sangat mengharapkan agar Hari Pendidikan Aceh yang kita peringati setiap tahunnya, tidak hanya sekedar seremoni yang diwarnai dengan upacara belaka. Lebih dari itu, marilah kita jadikan hari pendidikan ini sebagai momentum untuk bergerak maju dan terus memperbaiki diri secara menyeluruh ke arah yang lebih baik,” kata Bustami.
Hari Pendidikan Aceh ini mencerminkan sebagai simbol keistimewaan dalam bidang pendidikan yang hanya dimiliki oleh Provinsi Aceh. Sejarah Hari Pendidikan Aceh diawali ketika para pemimpin Aceh meletakkan tonggak sejarah berdirinya Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, dan Dayah Manyang Tgk Chik Pante Kulu. Ketiga lembaga pendidikan tersebut berada dalam satu kampus yang dinamakan Kota Pelajar Mahasiswa atau Kopelma Darussalam.
Selanjutnya, pada tanggal 2 September 1959 Presiden Soekarno meresmikan Kampus Darussalam sebagai tonggak penguatan pendidikan di Aceh dengan menorehkan prasasti: “Tekad Bulat Melahirkan Perbuatan Nyata, Darussalam Menuju Pelaksanaan Cita-Cita”. Prasasti ini sampai sekarang masih tertulis jelas di Tugu Kopelma Darussalam. Sejak itu, Pemerintah Aceh menetapkan tanggal 2 September sebagai Hari Pendidikan Daerah yang sekarang kita peringati sebagai Hari Pendidikan Aceh.
“Kita patut bersyukur bahwa komitmen pembangunan sektor pendidikan di Aceh telah dimulai sejak awal kemerdekaan bangsa kita. Ini mencerminkan bahwa para pendahulu sudah sangat menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi keberlangsungan pembangunan baik di daerah maupun nasional,” kata Bustami Hamzah.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Aceh saat ini pun dalam Dokumen Rencana Pembangunan Aceh tahun 2023-2026, telah menempatkan pembangunan bidang pendidikan sebagai salah satu program prioritas, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Aceh.
Sebagai salah satu program prioritas pembangunan daerah, berbagai kegiatan prioritas berkaitan pendidikan telah dirancang, seperti; penguatan pendidikan vokasional di berbagai bidang, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, penyediaan beasiswa, upaya pemerataan guru di seluruh daerah, serta peningkatan mutu/kompetensi guru dan siswa serta beberapa kegiatan prioritas lainnya.
Berbagai program dan kegiatan prioritas tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, baik di level nasional maupun internasional. Sebagai contoh, di tingkat nasional tahun 2023 ini, Aceh menempati peringkat kelima siswa diterima terbanyak di Perguruan Tinggi Negeri jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, yaitu mencapai 6.888 siswa. Jika menggunakan rasio persentasi jumlah siswa yang diterima dari jumlah siswa yang mendaftar, maka Aceh meraih peringkat pertama persentase kelulusan SNBP yang masuk PTN 2023, dengan capaian 41,86 persen.
Selain itu, Aceh juga mendapatkan beberapa penghargaan pada Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional khususnya FLS2N SLB Tingkat Nasional, yaitu medali emas, perak, perunggu dan penghargaan khusus di beberapa cabang yang dipertandingkan. Di tingkat internasional, Aceh juga mengukir beberapa prestasi, baik yang dicapai oleh guru maupun siswa, seperti perolehan 2 medali emas ajang penelitian internasional yang diselenggarakan oleh Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE). Selanjutnya, medali emas dan perunggu juga diraih oleh siswa Aceh di ajang Olimpiade Sains Nasional tahun lalu.
“Kita menyadari bahwa pencapaian ini belumlah cukup untuk kita merasa puas hati apalagi membanggakan diri, sebab pencapaian itu masih jauh dari harapan kita semua. Karena itu, masih perlu gerak langkah kita bersama untuk melakukan pembenahan dan penguatan yang lebih komprehensif dalam membangun sistem pendidikan kita,” kata Bustami Hamzah.
Untuk itu Bustami mengajak semua pihak agar terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan dilanjutkan dengan evaluasi yang terukur.
Discussion about this post