MediaNanggroe.com, Banda Aceh – Ketua Komisi I DPR Aceh Iskandar Usman Alfarlaki menyesalkan tindakan pemerintah menghancurkan sisa bangunan Rumoh Geudong. Tempat itu disebut seharusnya menjadi bukti pelanggaran HAM berat di Aceh.
“Kita sesalkan atas tindakan pemerintah yang merobohkan sisa bangunan Rumoh Geudong di Pidie, karena bagunan itu adalah saksi bisu sejarah panjang konflik senjata Aceh,” kata Iskandar kepada wartawan, Sabtu (24/6/2023).
Dia menyebutkan, negara seharusnya merawat sisa bangunan itu untuk menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang konflik senjata di Tanah Rencong. Politikus Partai Aceh itu meminta pemerintah membangun museum berbentuk menyerupai Rumoh Geudong di lokasi tersebut.
“Harusnya bangunan tersebut dapat dirawat untuk dijadikan sebagai situs sejarah pelanggaran HAM berat di Aceh, ini penting sebagai pembelajaran dan pengingat kita tentang perang panjang di Aceh,” jelasnya.
“Sebagai wujud mempertahankan memori kolektif tentang situs pelanggaran HAM berat di Aceh, maka sangat penting untuk dibangun museum di lokasi Rumoh Geudong, bahkan bentuk bangunannya harus mereplikasi wujud Rumoh Geudong yang Aslinya,” lanjut mantan Ketua Badan Legislasi DPR Aceh itu.
Iskandar menduga penghancuran sisa bangunan Rumoh Geudong sebagai upaya mengaburkan dan menghilangkan sejarah penting terkait pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Dia meminta adanya pembangunan museum Rumoh Geudong sehingga menjadi situs pembelajaran bagi publik di Indonesia bahkan dunia.
“Kita menanggapi positif terhadap agenda presiden untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu di Aceh, tetapi ada beberapa catatan penting yang harus diperhatikan oleh presiden, agar kegiatan kick off ini tidak menjadi preseden buruk negara dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM,” jelas Iskandar.
Diketahui, sisa bangunan Rumoh Geudong, tempat pelanggaran HAM berat dihancurkan. Pemerintah Kabupaten Pidie menyebut di lokasi itu akan dibangun masjid.
“Insyaallah dibangun Masjid. Pembangunan menggunakan APBN. Semoga lancar semua,” kata Kabag Prokopim Setda Pidie Teuku Iqbal saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (23/6).
Dia menyebutkan, Pemkab Pidie telah melakukan pembebasan lahan di lokasi Rumoh Geudong. Menurutnya, pembangunan masjid untuk menghapus luka lama. “Ini juga untuk menghapus semua luka lama, membangun masa depan untuk lebih baik lagi,” jelasnya.
Discussion about this post