MediaNanggroe.com, Banda Aceh – Direktur Bank Aceh Syariah (BAS) Muhammad Syah mengatakan akan terus bangkit di era digital sekarang ini.
“Dengan perkembangan teknologi digitalisasi kita terus lakukan perubahan strategi bisnis dalam pelayanan agar BAS lebih maju lagi. Kita sudah siapkan dan akan mengejar ketertinggalan selama ini. Mau tidak mau kita akan lari kencang untuk menjalankan bisnis perbakan di era digitalisasi,” ujarnya Rabu (15/3/2023).
Begitu juga tentang BAS menuju Bank Devisa semua traksaksi ekspor impor akan dilayani terutama valas (valuta asing) dan ini untuk lebih maju lagi ke depan. Perlu disadari, sumber daya alam Aceh cukup banyak batubara, minyak dan minyak sawit (cpo) yang beberapa sektor ini cukup memberikan nilai tambah bagi daerah.
“Kita juga ingin di era digital ini untuk lebih terbuka dalam pengenalan kepada nasabah melalui e banking yang sudah ada yakni action dan pembelian melalui digital OPPO dan Go Pay,”ungkapnya.
Direktur Operasional Lazuardi mengatakan proses perjalanan Dirut BAS selama enam bulan sudah berakhir dengan terpilihnya Muhammad Syah mantan kepala cabang Aceh Tamiang.
Selama ini publikasi BAS cukup baik dengan pemberitaan sudah berimbang, apabila ada isu miring maka akibat informasi yang salah sedikit tentu sebentar saja bisa hancur. Kalau diinformasikan berkinerja merah maka akan merah juga keluarnya. “Saya sudah 34 tahun bekerja dan hubungan dengan media sangat baik. Saya menyampaikan terima kasih kepada media,” terangnya.
Muhammad Syah sebagai Dirut termuda se Indonesia semoga ditangan beliau BAS akan bangkit dan semakin maju.
Pengembangan jaringan kantor di seluruh Aceh sehingga pada tahun ini juga ada action link sekitar 5000 kios yang tersebar di daerah pedesaan dan terpencil sehingga dapat dirasakan masyarakat.
Direksi Kepatuhan Yusmal Diansyah mengatakan sebagai manajemen sangat baik dan ia mengharapkan dukungan media.
Dalam kepatuhan BAS berada di peringkat II selama tiga tahun terakhir rating nasional A plus karena mampu menghadapi tantangan akrifitasnya.
BAS kini mendapat ISO 3700012016 anti penyuapan dari lembaga sertifikasi yang dibentuk pemerintah. Kami tetap menjaga dan mendukung . Soal valuta asing kita harus bekerjasama dengan bank yang ada di luar negeri. Kemudian harus ada korespondennya orang asing. Dan kinerjanya harus sama dengan bank asing juga.
Begitu juga soal penyaluran UMKM di BAS bahwa selama ini sudah kita salurkan ke masyarakat. Jadi tak benar bahwa pihaknya kurang peduli terhadap masyarakat yang perlu dana bantuan bank daerah.
Kredit program tanpa bagi hasil (bunga) dan launching diberikan untuk nyak – nyak penjual sayur beberapa waktu lalu dan rencananya seluruh Aceh dibantu. KUR Rp 516 miliar seluruh Aceh dan sudah mulai dicairkan sehingga BAS lebih peduli kepada masyarakat Aceh ke depan.
Discussion about this post