MediaNanggroe.com, Aceh Besar – Masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM Aceh Besar di kawasan Ajun, Lam Hasan, dan sekitarnya dibuat susah akibat terhentinya distribusi air bersih. Gangguan sudah berlangsung beberapa hari, tapi belum kunjung mendapat perbaikan.
Informasi gangguan distribusi air dari perusahaan milik Pemkab Aceh Besar diterima Redaksi media ini sejak Jumat (17/3/2023). “Sudah 44 jam PDAM Tirta Montala menyuplai angin untuk pelanggan, bukan air,” ujar seorang pelanggan kepada media ini.
Anehnya, menurut warga Lam Hasan Peukan Bada ini, gangguan distribusi air PDAM Aceh Besar bukan saat ini saja terjadi. Sudah jadi problem klasik dan terus berulang-ulang. “Dari era Bupati Mawardi sampo jinou (Dari era Bupati Mawardi hingga sekarang). Hana bereh-bereh ie PDAM nyan. Cet langet mandum (Tidak pernah beres. Omong kosong semua),” tutur pelanggan ini menumpahkan kekesalan.
Direktur PDAM Aceh Besar, Sulaiman, yang dihubungi via telepon, Sabtu (18/3/2023) tidak menjawab panggilan media ini. Pesan tertulis yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp juga tidak diresponnya.
Sekedar tambahan informasi, manajemen PDAM Aceh Besar sudah menaikkan biaya tarif pasang baru hampir 2 kali lipat sejak beberapa waktu lalu berdasarkan keputusan Bupati Mawardi Ali. Kebijakan menaikkan tarif itu, diakui Sulaiman, dilakukan secara sepihak tanpa sepengetahuan DPRK selaku wakil rakyat.
Kepada media ini, Sulaiman menjelaskan waktu itu, tujuan dinaikkannya tarif pasang baru untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Selain itu, karena selama ini pihaknya terus-menerus merugi akbat harus menanggung subsidi.
Sulaiman juga membandingkan tarif pasang baru yang dikenakan PDAM Banda Aceh yang, menurut dia, sudah sejak lama lebih mahal dibanding Aceh Besar. Justfifikasi Sulaiman menaikkan tarif itu, dinilai, tidak logis jika membandingkan dengan PDAM Banda Aceh. Karena kualitas layanan Banda Aceh lebih bagus, termasuk soal kualitas air.[]
Discussion about this post