MediaNanggroe.com, Banda Aceh – Untuk memastikan kelancaran pemberian pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Aceh khususnya di Kota Banda Aceh, Dewan Pengawa (Dewas) BPJS Kesehatan melakukan pemantauan kunjungan pengawasan lapangan pelaksanaan Program JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh, Rabu (12/7).
Kedatangan Anggota Dewas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman tersebut disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh langsung melihat pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN mulai dari alur pendaftaran, alur pelayanan di beberapa poli sampai dengan alur peserta atau pasien mendapatkan obat dan apakah Puskesmas Kuta Alam telah memberikan pelayanan sesuai dengan janji layanan yang telah disepakati bersama BPJS Kesehatan.
“Hadirnya kami disini untuk melihat langsung bagaimana mitra-mitra kami yaitu fasilitas kesehatan bagaimana memberikan pelayanan kepada peserta JKN apakah peserta dan fasilitas kesehatan puas terhadap pelayanan Program JKN, kemudian bagaimana pemenuhan obat melalui bagian farmasi dan apakah tenaga kesehatan telah terpenuhi,” ungkap Inda.
Inda mengapresiasi Puskesmas Kuta Alam yang secara garis besar telah memberikan pelayanan yang cukup baik kepada peserta dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Selain itu kata Inda, mereka membutuhkan pendalaman mengenai beberapa hal seperti pelaksanaan program promotif dan preventif, kemudian angka rujukan di Puskemas Kuta Alam karena posisi puskesmas yang berada dipusat kota yang dekat dengan rumah sakit dan mengenai ketersediaan obat yang jangan sampai dibebankan kepada peserta untuk membeli obat secara mandiri.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman menyampaikan ucapan selamat datang kepada Dewan Pengawas BPJS Kesehatan yang telah bersedia mengunjungi Puskesmas Kuta Alam yang memiliki banyak prestasi yang diraihnya. Lukman menambahkan Puskesmas Kuta Alam telah mengikuti beberapa kompetisi tingkat daerah bahkan tingkat nasional.
“Dalam pemenuhan tenaga medis, banyaknya jumlah tenaga medis atau SDM tidak menjadi dapat memperbaiki mutu layanan, bisa saja jumlah tenaga medis atau SDM yang tidak terlalu banyak namun dapat berkomitmen dari semua yang terlibat untuk memperbaiki mutu layanan serta memberikan pelayanan yang terbaik maka pasti transformasi mutu layanan dapat terwujud. Mengenai ketersediaan obat, saya memang tidak mau jika ada keluhan mengenai kekosongan obat, oleh karena itu untuk ketersediaan obat akan selalu dipantau dan dijaga agar bisa terpenuhi,” ucap Lukman.
Lukma berharap, dengan kedatangan Dewas BPJS Kesehatan ini untuk koordinasi dan komunikasi akan menjadi lebih baik lagi, jadi tidak hanya terputus pada pertemuan tersebut namun dapat terus terjalin bersama-sama untuk lebih meningkatkan mutu layanan kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga dapat dirasakan langsung oleh peserta.
Disisi lain Kepala Puskemas Kuta Alam Banda Aceh Lia Silvianty mengatakan mengenai ketersediaan obat, di Puskesmas Kuta Alam tidak pernah terjadinya kekosongan obat. Jika ketersediaan obat di puskesmas hampir habis maka langsung mengajukan permohonan kepada gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, jadi tidak menunggu sampai obat habis total di puskesmas. Lia mengungkapkan selama ini mereka tidak pernah menyuruh pasien membeli obat diluar secara mandiri, jika pun dalam pemenuhan obat tidak terdapat pada gudang farmasi Dinas Kesehatan maka akan dilakukan pemenuhan obat dengan menggunakan dana JKN yang ada di puskesmas sesuai dengan ketentuan Formularium Nasional.
“Untuk kegiatan promotif dan preventif, kami rutin setiap hari Jum’at melakukan senam Prolanis (Pengelolaan Penyakit Kronis) kemudian pemeriksaan kesehatan rutin dengan salah satu klinik laboratorium. Kemudian untuk pemenuhan tenaga medis telah terpenuhi yang sebelumnya diawal JKN diterapkan kami hanya memiliki 2 dokter, syukurnya sekarang dokter di Puskesmas Kuta Alam sudah mencapai 6 orang dokter. Kami juga rutin melakukan kunjungan ke rumah masyarakat dengan membawa tim yang terdiri dari dokter dan perawat dan juga jika adanya kebutuhan obat kami juga dapat mengantar langsung ke rumah pasien,” jelas Lia pada paparannya.
Pada kesempatan tersebut, Lia juga menyampaikan bahwa di Puskesmas tersebut juga selalu rutin untuk sosialisi penggunakan Aplikasi Mobile JKN yang merupakan salah satu layanan digital yang dilengkap fitur-fitur untuk lebih memudahkan dalam mengakses layanan. Sebagai contoh kata Lia adalah fitur pendaftaran antrean atau antrean online yang dapat diambil dari Aplikasi Mobile JKN tanpa harus buru-buru ke puskesmas karena dapat melihat sisa antrean sampai kita dilayani. (rq)
Discussion about this post