MediaNanggroe.com, Jantho – Dalam rangka pencegahan dan penurunan prevalensi angka Stunting, berbagai upaya dan langkah strategis terus dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Ingin Jaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Ingin Jaya dr. Fina Elysa, Rabu (05/07/2023).
Namun, agar upaya tersebut dapat mencapai hasil yang maksimall, maka dukungan dan bantuan dari semua pihak sangat dibutuhkan.
“Karena, penurunan stunting ini juga menjadi tanggung jawab bersama, baik dari masyarakat maupun stakeholder terkait, untuk bahu membahu melakukan pencegahan stunting,” katanya.
Fina menyebutkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Kecamatan Ingin Jaya mencapai 22,0 persen. Tapi, Angka tersebut berangsur turun pada Januari 2023 berdasarkan e-PPGBM menjadi 20,0 persen.
“Alhamdulillah, ini merupakan hasil jerih payah dan kerjasama dari kita semua. Kami juga akan terus berupaya agar anak yang masih mengalami stunting dapat terus berkurang di Kecamatan Ingin Jaya,” terang Fina.
Disamping itu, pihak Gizi PKM Ingin Jaya juga melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu dan pembentukan Rumah Gizi Gampong (RGG).
“Kami juga membuka kelas untuk ibu hamil, kelas Ibu balita hingga kunjungan pada balita yang bermasalah dengan gizi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga menjalankan kegiatan dari program PKPR integrasi dan program gizi serta program promkes. yang merupakan salah satu kegiatan pemberian tablet tambah dariah (Fe) kepada remaja putri di sekolah.
Upaya pemberian tablet tambah darah (Fe) untuk remaja putri ini dilakukan untuk meminimalisasi perempuan usia muda mengalami anemia.
“Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil maka akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Hal ini disebakan karena kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, dari hasil rekap data jumlah balita di Kecamatan Ingin Jaya berjumlah 3035 balita.
“Untuk saat ini di Ingin Jaya yang masih terindikasi stunting berjumlah 425 balita dari 3035 balita.Tapi, angka tersebut bisa berubah setiap bulan,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam hal percepatan penurunan stunting, salah satunya harus didukung oleh imunisasi dasar. Karena imunisasi sangat berpengaruh untuk pencegahan terjadinya stunting.
“Karena yang mempengaruhi terjadinya stunting adalah status Imunisasi, pola asuh, pemberian ASI eksklusif serta higiene sanitasi di keluarga,” pungkas Fina Elysa.
Discussion about this post