MediaNanggroe.com – Aceh Utara, khususnya daerah Lhokseumawe, menyimpan banyak jejak sejarah penting dari Kerajaan Samudra Pasai, salah satu kerajaan Islam pertama di kepulauan Indonesia. Didirikan pada tahun 1267, kerajaan ini menjadi pusat penyebaran agama Islam di Nusantara dan meninggalkan berbagai peninggalan yang masih dapat ditemukan hingga kini.
Salah satu bukti nyata dari kejayaan Samudra Pasai adalah Makam Sultan Malikussaleh. Sultan Malikussaleh dikenal sebagai salah satu sultan Islam pertama di Indonesia dan pendiri Kerajaan Samudra Pasai. Lokasi makamnya berada di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Geudong, Kabupaten Aceh Utara. Makam ini menjadi salah satu situs bersejarah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan dan peneliti sejarah.
Selain Makam Sultan Malikussaleh, terdapat banyak peninggalan lain yang tersebar di seluruh Aceh Utara. Situs-situs tersebut termasuk makam-makam sultan dan bangsawan lainnya, serta berbagai artefak yang menggambarkan kejayaan kerajaan pada masa lalu. Mengunjungi situs-situs ini memberikan pengalaman unik bagi para wisatawan yang ingin merasakan atmosfer historis dan keagungan masa lalu.
Wisata sejarah di Aceh Utara tidak hanya memberikan pengetahuan tentang masa lalu tetapi juga memanjakan mata dengan pemandangan yang indah. Berjalan-jalan di sekitar Aceh Utara dan Lhokseumawe sambil menjelajahi sisa-sisa Kesultanan Samudra Pasai adalah kegiatan yang mengasyikkan. Banyak peninggalan yang masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu sejarah panjang peradaban Islam di Indonesia.
Pemerintah daerah Aceh Utara telah berupaya keras untuk melestarikan dan mempromosikan situs-situs bersejarah ini. Mereka menyadari pentingnya warisan budaya ini tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Dengan menjaga dan mempromosikan peninggalan Kerajaan Samudra Pasai, generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah bangsanya.
Selain nilai sejarah dan budayanya, kompleks kerajaan ini juga menjadi daya tarik wisata religi. Banyak peziarah datang untuk mendoakan para sultan yang dimakamkan di sini, berharap mendapatkan berkah. Ini menunjukkan bahwa peninggalan Samudra Pasai masih memiliki relevansi yang kuat dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Indonesia secara umum.
Untuk mencapai lokasi-lokasi bersejarah ini, akses transportasi menuju Aceh Utara sudah cukup baik. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari Banda Aceh menuju Lhokseumawe. Sesampainya di sana, terdapat berbagai pilihan akomodasi yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan budget.
Keseluruhan, mengunjungi kompleks Kerajaan Samudra Pasai di Aceh Utara adalah sebuah perjalanan yang menyajikan gabungan antara wisata sejarah, budaya, dan religi. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengapresiasi dan memahami lebih dalam warisan Islam di Indonesia serta mengenang kejayaan masa lalu yang telah membentuk identitas bangsa kita saat ini.(Adv)
Discussion about this post