MediaNanggroe.com, Jakarta – Pertumbuhan industri manufaktur berbasis energi listrik tidak hanya didominasi industri besar. Industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri pun telah ikut andil. Salah satunya yang dilakukan IKM Elders Garage yang mampu memproduksi perangkat konversi listrik plug and play.
Langkah anak negeri tersebut pun didukung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Upaya ini memperluas ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal itu disampaikan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat melepas produk IKM Elders Garage ke acara Vespa World Day 2023 di Swiss pada 15–18 Juni 2023. Mereka juga telah menandatangani kontrak dengan komunitas Vespa di Swiss untuk pengiriman sebanyak 240 kit ke Eropa pada tahun 2023.
“Saya turut bangga atas karya anak bangsa yang berhasil menembus pasar global,” ucap Menperin di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Oleh karena itu, Menperin mengapresiasi kemampuan IKM Elders Garage yang secara progresif mendukung produk motor konversi buatan lokal untuk dapat digunakan oleh beragam komunitas, termasuk bagi komunitas skuter. Elders Garage merupakan bengkel modifikasi sepeda motor yang berdiri sejak tahun 2013, dan telah mengantongi sertifikat bengkel resmi pemasangan perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun 2021.
Bengkel komunitas motor itu memproduksi plug and play convertion kit di Indonesia yang dinamakan Elders Elettrico. Piranti ini telah dipakai untuk beberapa jenis motor yang kerap dipakai komunitas seperti Vespa, Honda C70, dan Astrea Grand. Opsi ini bisa jadi alternatif buat pemilik kendaraan roda dua yang belum mau membeli motor listrik. Mengulik mesin motor bensin jadi motor listrik di bengkel konversi bisa jadi solusi.
Ketentuan konversi motor bensin menjadi motor listrik secara hukum diatur dalam Permenhub 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Industri otomotif nasional menjadi salah satu sektor yang sedang dipacu untuk melakukan transformasi dalam penggunaan energi ramah lingkungan. Sebab, industri otomotif tercatat mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian nasional dengan potensi pasar dalam negeri yang sangat besar.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menunjukkan, sejak 2019 penjualan motor listrik sudah mencapai 48 ribu unit di seluruh Indonesia. Memang belum semasif penjualan motor konvensional atau berbahan bakar minyak (BBM), tapi adanya insentif dan infrastruktur pendukungnya diharapkan semakin moncer pertumbuhannya ke depan.
Untuk itu, Kemenperin mendukung pengembangan ekosistem Kendaran Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia dari hulu ke hilir, termasuk di dalamnya untuk bengkel konversi motor listrik.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, pihaknya juga telah melaksanakan bimbingan teknis perbengkelan sepeda listrik dan motor listrik bagi IKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, pendampingan pembuatan protipe sepeda listrik di NTB, pameran kendaraan listrik roda dua di Bali, serta bimbingan teknis peningkatan kemampuan IKM alat angkut, dan fasilitasi mesin/peralatan dalam rangka pengembangan sepeda motor listrik di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Ditjen IKMA juga terus mendorong kolaborasi antara IKM dengan industri besar dan pemerintah daerah agar mampu menciptakan produk kendaraan listrik yang mumpuni. Dari program ini diharapkan kelak banyak IKM alat angkut yang mampu merakit kendaraan listrik dan komponennya di dalam negeri. Dengan begitu, pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat di tengah tren industri hijau yang diusung oleh banyak negara.
Kiat Konversi Motor Listrik
Seperti dilansir dari laman Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) http://ebtke.esdm.go.id/konversi/, masyarakat dapat mengikuti program konversi motor listrik dengan mengakses pada laman tersebut. Pemilik motor bisa mengisi formulir pendaftaran dan memilih bengkel konversi yang terdekat dengan tempat tinggal atau sesuai dengan keinginan pemilik motor.
Setelah terjadi kesepakatan antara pemilik motor dan bengkel konversi mengenai biaya konversi, keduanya akan mengisi surat pernyataan kesediaan untuk melanjutkan proses konversi motor.
Setelah selesai dilakukan konversi, bengkel akan mengajukan permohonan sertifikat uji tipe (SUT) dan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) secara daring ke Kementerian Perhubungan. Setelah mendapatkan kedua sertifikat tersebut, motor listrik hasil konversi akan melewati proses verifikasi oleh lembaga verifikasi independen.
Apabila motor listrik telah lulus verifikasi, bengkel akan menyerahkan motor tersebut kepada pemiliknya. Dalam proses ini, peran bengkel sangat penting dan strategis dalam program konversi motor listrik ini.
Sampai dengan 6 Juni 2023, Kementerian ESDM mencatat sudah ada 24 bengkel konversi motor listrik yang telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Lokasinya antara lain ada di Balai Besar dan Survei Pengujian (BBSP) Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE), Cipulir; PT Braja Elektrik Motor, ITS Surabaya; Politeknik Negeri Jakarta; DIKST ITS, Surabaya; PT Roda Elektrik Gemilang, Bali; PT Solusi Intek Indonesia, Bekasi; SMKN 2 Jember; dan SMK Muhammadiyah Kartasura.
Kepala BBSP KEBTKE, Senda Hurmuzan Kanam menjelaskan bahwa target pemerintah tahun ini adalah mencapai 50.000 unit motor listrik hasil konversi. Untuk mencapai target tersebut, mereka akan melatih bengkel-bengkel di seluruh Indonesia. Sebanyak 1.000 bengkel akan dilatih pada 2023 ini.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari
Discussion about this post